Berita KabupatenUmum

Produk Pertanian Kabupaten Semarang Dinilai Layak Masuk Pasar Eksklusif

Diskominfo-Jambu : Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang menggelar agro festival guna mempromosikan aneka produk pertanian unggulan di tiap kecamatan. Pameran yang dirangkai dengan aneka kegiatan pendukung itu dibuka oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha di lapangan Desa Genting, Kecamatan Jambu, Sabtu (14/10/2023).
Aneka hasil pertanian seperti alpukat dari Desa Kebondalem, durian Desa Brongkol serta aneka sayuran segar dipamerkan di 19 stand yang dikelola balai penyuluh pertanian (BPP) tiap kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Supriyanto yang hadir pada acara itu mengakui produk pertanian yang dipamerkan sangat bermutu. Karenanya, perlu didukung promosi yang intensif. “Agro festival seperti ini harus diperbanyak. Sebab prospek pemasarannya sangat bagus,” katanya disela-sela mendampingi Bupati H Ngesti Nugraha berkeliling meninjau seluruh stand pameran.
Supriyanto juga menegaskan pasar eksklusif harus dibidik agar petani mendapat keuntungan yang memadai. Pihaknya memfasilitasi pemasaran produk pertanian ke beberapa hotel berbintang. Sebab diyakini mutu produk yang baik akan mudah menembus pasar tertentu berkelas tinggi. Pelayanan itu telah dilakukan untuk produk pertanian dari Getasan dan Tuntang.
Bupati H Ngesti Nugraha juga segendang sepenarian. Berbagai terobosan telah dilakukan untuk memajukan pertanian. Diantaranya mengurangi pemanfaatan pupuk kimia dan menambah pupuk organik. Hal itu untuk menjawab tuntutan pasar akan produk yang ramah lingkungan dan sehat.
Pemkab Semarang juga mendorong modernisasi pertanian untuk menarik minat generasi muda. “Saat ini jumlah petani yang berumur 45 tahun sekitar 75 persen. Perlu dilakukan regenerasi agar pertanian tetap menjadi andalan di masa mendatang,” tegasnya.
Kepala Dispertanikap Moh Edy Sukarno melaporkan pihaknya terus mengintensifkan pendampingan pertanian terpadu melalui para penyuluh. “Pertanian menyumbang 9,8 persen produk domestik regional bruto Kabupaten Semarang. Sehingga sektor ini menjadi soko guru perekonomian daerah,” pungkasnya.(*/junaedi)

Comment here