Diskominfo-Tuntang : Bupati H Ngesti Nugraha mengimbau warga yang lahan sawahnya tergenang air luapan Rawa Pening untuk tetap semangat. Pemkab Semarang terus berupaya membantu meringankan beban warga yang tidak bisa panen. Hal itu dikatakan Bupati saat menyerahkan secara simbolis bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada warga di Kelurahan Tambakboyo, Ambarawa dan Desa Kesongo, Tuntang, Rabu (17/11/2021) siang.
Ditambahkan, selain bantuan beras juga diberikan pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi warga terdampak. “Kita semua berharap warga dapat bercocok tanam dan panen kembali,” katanya.
Kepala Dinas Sosial drg M Gunadi yang mendampingi Bupati menjelaskan bantuan kali ini merupakan periode II dari keadaan tanggap darurat luapan air Rawa Pening. Sebanyak 7.790 jiwa yang terdampak mendapat bantuan 0,4 kg beras per hari selama 14 hari masa tanggap darurat. Total bantuan beras yang disalurkan sebanyak 43,6 ton lebih. Sebelumnya mereka telah mendapatkan bantuan yang sama pada periode I. Warga terdampak itu berada di 16 desa di empat kecamatan sekitar Rawa Pening. Yakni di Ambarawa sebanyak dua desa dan satu kelurahan, Banyubiru (4), Bawen (1) dan Tuntang ada enam desa.
Menurut Gunadi, saat ini persediaan CBP yang dimiliki Pemkab Semarang tersisa 13 ton. Padahal memasuki musim penghujan tahun ini diperkirakan tingkat elevasi Rawa Pening masih tinggi. Dikhawatirkan air masih akan merendam areal persawahan warga sekitar. “Jika diperlukan bantuan tambahan, Kita akan berkoordinasi dengan Pemprov Jateng untuk kemungkinan pemenuhannya,” ujarnya.
Salah seorang warga terdampak Mohlasin mengaku senang mendapat bantuan ini.Warga Dusun Ngentaksari RT 3 RW 2 Desa Kesongo sudah tidak bisa lagi bercocok tanam. Pasalnya, lahan sawah yang biasa digarap tergenang air. “Saya terpaksa mencari lahan garapan lain untuk menambah penghasilan. Beras ini membantu mencukupi kebutuhan hidup,” ujarnya lirih (*/Junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.