\Diskominfo-Ungaran : Guna mencegah penambahan jumlah dan penanganan anak penderita stunting atau gagal tumbuh, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kabupaten Semarang menjalin kerja sama dengan Universitas Ngudi Waluyo (UNW). Penandatanganan naskah kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) dilakukan oleh Kepala DP3AKB Romlah dan Rektor UNW Prof Subyantoro di Ungaran, Selasa (26/10/2021) sore.
Menurut Romlah kerja sama ini merupakan bagian dari upaya membangun kerja sama pentahelix meningkatkan mutu kesehatan masyarakat. Perguruan tinggi dinilai memiliki potensi SDM yang memadai guna mendukung berbagai program kesehatan dan kependudukan. “UNW memiliki potensi berupa SDM dan program studi kesehatan yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah penambahan anak penderita stunting,” katanya.
Dia berharap kerja sama ini akan dapat menjamin mutu dan keberhasilan penanganan stunting. Dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang, kasus stunting ditemukan di 12 kecamatan.
Sementara itu Rektor UNW Subyantoro menegaskan pihaknya menitikberatkan pada upaya penelitian dan pengabdian masyarakat bersama DP3AKB. “Penanganan stunting jadi salah satu fokus program studi gizi UNW. Pengembangan makanan berbasis lokal yang dilaksanakan disana dapat diberdayakan untuk penanganan stunting,” terangnya.
Selain itu direncanakan penanganan stunting sebagai sasaran program mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AKB Siti Maghfiroh menambahkan angka prevelansi stunting tertinggi ada di Desa Kemawi, Sumowono. Sedangkan penanganan stunting tahun 2021 dilaksanakan di 10 desa yang tersebar di 6 kecamatan. “Kerja sama dengan UNW akan memperluas jangkauan penanganan stunting mencakup 20 desa di 12 kecamatan,” pungkasnya.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.