Berita KabupatenUmum

Resik-Resik Kali Galeh, Bupati Ingatkan Kelestarian Rawa Pening

Diskominfo-Banyubiru : Seratusan warga membersihkan sampah dan eceng gondok di aliran Sungai Galeh, Kamis (26/11/2020) pagi. Mereka berasal dari kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) Rawa Pening di Kecamatan Banyubiru dan Ambarawa serta relawan lintas komunitas (Relinko). Kegiatan dipimpin langsung oleh Bupati Semarang H Mundjirin didampingi Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Wigati Sunu. Ikut serta para Kepala Desa yang wilayahnya berada di sekitar Rawa Pening. Yakni Kebondowo, Bejalen, Rowoboni, Banyubir, Kebondowo, Tambak Boyo, Bumen dan Tegaron. “Rawa Pening harus kita jaga agar tidak punah menjadi lapangan sedimentasi lumpur. Ini titipan anak cucu kita yang harus dilestarikan,’ kata Bupati.
Dijelaskan oleh Sunu, kegiatan itu mengurangi sampah yang hanyut di aliran salah satu sungai yang bermuara di Rawa Pening. Sekaligus menekan tingkat sedimentasi yang terus bertambah. Jika ekosistem Rawa Pening bersih dari sampah dan sedimentasi berkurang, lanjutnya, maka para nelayan di sekitar rawa akan diuntungkan. Pasalnya ikan mujair yang merupakan ikan habitat Rawa Pening dapat berkembang biak dengan baik.
Selain di aliran Sungai Galeh Banyubiru, kegiatan juga akan dilakukan di seputaran Rawa Pening di Dusun Sumurup Asinan Bawen. “Kegiatan ini langkah strategis mendampingi para pelaku perikanan tangkap di Rawa Pening agar mata pencahariannya tetap berjalan baik. Sehingga mereka sadar menjaga kebersihan dan kelestarian rawa,” tegasnya.
Menurut Sunu, langkah ini sejalan dengan program Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR merevitalisasi Rawa Pening.
Sementara itu pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Perikanan Dispertanikap, Wekas Sawitri menambahkan tingkat produksi perikanan tangkap tahun ini diperkirakan turun. Pada tahun 2019 produksi perikanan tangkap sebanyak 1.328 ton. Tahun ini diperkirakan hanya 1.281 ton. Para nelayan diajak beralih ke budidaya ikan di darat. Percontohan alih usaha budidaya itu dilakukan di delapan kolam terpal portabel yang dimiliki satu kelompok nelayan di Banyubiru. “Tahun ini diberikan bantuan sepuluh ribu bibit ikan nila,” (*/junaedi)

Comment here