Diskominfo-Bandungan : Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang menggelar simulasi pembukaan kembali obyek wisata Candi Gedongsongo di Desa Candi Kecamatan Bandungan, Selasa (16/6/2020) siang. Simulasi tahap pertama itu dilakukan seiring dengan rencana akan dibukanya kembali Candi Gedongsongo setelah ditutup lebih dari tiga bulan akibat pandemi Korona.
Simulasi dimulai dari pengunjung diarahkan melakukan cuci tangan sebelum masuk ke lokasi candi. Pihak pengelola Candi Gedongsongo menyiapkan wastafel panjang dilengkapi 13 kran air dekat loket pembelian tiket di depan pintu masuk. Setelah itu pengunjung yang diperankan oleh para duta wisata antri diukur suhu badannya dengan thermo gun. Hanya pengunjung yang dinilai sehat dan bersuhu tubuh normal saja yang akan diperbolehkan masuk. Sebelumnya juga dilakukan penyemprotan disinfektan di beberapa fasilitas seperti tempat duduk dan besi pegangan di pintu masuk. Ketika antre masuk, petugas akan mengatur jarak antar pengunjung minimal 1,5 meter.
Kepala Disparta Dewi Pramuningsih yang ditemui di sela-sela acara simulasi menjelaskan kegiatan kali ini merupakan yang pertama. Direncanakan pada akhir Juni nanti akan dilakukan ujicoba pembukaan. Setelah itu akan dievaluasi untuk melaksanakan ujicoba tahap ke dua di Bulan Juli. Jika kondisi pandemi semakin membaik, Dewi memperkirakan kegiatan pariwisata di Candi Gedongsongo akan kembali normal pada Bulan Agustus mendatang.
Saat ini, Disparta sudah mengajukan rancangan prosedur operasional standar tentang protokol kesehatan di obyek wisata Candi Gedongsongo. Aturan itu nantinya akan diterapkan saat ujicoba pembukaan. Salah satu aturan yang akan terapkan adalah pengunjung wajib menggunakan masker. Disparta akan memfasilitasi pengadaan masker bagi pengunjung yang tidak membawanya. Selain itu juga akan diterapkan pembatasan jumlah pengunjung menjadi hanya separuh saja. Pada hari biasa, pengunjung Candi Gedongsongo mencapai 300-500 orang. Sedangkan pada akhir pekan atau hari libur bisa mencapai tiga ribu orang. Sedangkan jam buka juga dikurangi menjadi pukul 08.00-16.00 WIB dari waktu normal 07.00-18.00 WIB. “Kami tetap menunggu persetujuan Bupati Semarang selaku ketua gugus tugas untuk melaksanakan rencana itu. Pembukaan Candi Gedongsongo tetap memperhatikan kondisi dilihat dari berbagai aspek terutama tingkat reproduksi virus Korona,” tegasnya lagi.
Berdasarkan data dari Dinkes, angka reproduksi virus Korona di Kabupaten Semarang saat ini tercatat 1,9. Sedangkan kondisi tingkat persebaran aman jika berada di bawah angka 1. Menurutnya, penundaan rencana pembukaan dimungkinkan jika kondisi masih belum aman.
Di tempat terpisah, Sekda Gunawan Wibisono mengatakan Pemkab Semarang akan mengkaji pembelian tiket masuk Candi Gedongsongo secara online. Hal itu sebagai upaya menekan potensi penularan virus Korona. “Sesuai arahan Gubernur, kita akan kaji kemungkinan pembelian tiket masuk secara online,” katanya saat jumpa pers dengan para wartawan di Ruang Rapat Sekda di Ungaran, Selasa (16/6/2020) siang.
Sementara itu salah satu pedagang makanan ringan di kompleks Candi Gedongsongo berharap Pemkab Semarang segera membuka kembali Candi Gedongsongo. Wagiyah (45), salah seorang pedagang, mengaku tidak memiliki pendapatan lagi sejak penutupan medio Maret lalu. “Mohon untuk segera dibuka kembali sehingga Kami bisa berdagang lagi. Kami siap melaksanakan protokol kesehatan,” akunya polos.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.