Diskominfo-Bergas : Guna mendukung pengembangan pelaku usaha kecil dan menengah, Pemkab Semarang berencana membangun pusat kegiatan UKM (UKM Center) di Lopait Tuntang. Di lokasi yang terletak di tepi jalan raya Semarang-Solo itu akan dijadikan tempat menampung kegiatan niaga para pelaku UKM. “Kita rencanakan tahun 2022 depan akan dimulai pembangunannya senilai Rp7,7 miliar,” kata Bupati H Ngesti Nugraha saat menghadiri temu kemitraan pelaku UMKM dan pengusaha besar di Abimantrana Ballroom, The Wujil Resort, Bergas, Rabu (3/11/2021) siang.
Ditegaskan, Pemkab Semarang berkomitmen memulihkan usaha para pelaku UKM yang terpuruk selama 2 tahun terakhir karena pandemi Covid-19. Selain itu juga akan diberikan kemudahan penerbitan izin usaha. Sedangkan untuk izin dari instansi lain seperti sertifikat halal dari MUI akan dibantu dengan fasilitas khusus.
Ngesti juga memerintahkan kepada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menambah frekuensi dialog pelaku UMKM dan pengusaha besar. Pertemuan itu akan dapat menciptakan jaringan pemasaran maupun kerja sama lain yang saling menguntungkan. “Jika ada perusahaan besar yang membutuhkan pasokan bahan baku dan dapat dipenuhi oleh pelaku UMKM tentu akan sangat membantu pengembangan usaha kecil,” terangnya.
Pada sisi lain, Bupati juga berjanji akan menata beberapa aset daerah menjadi Kawasan terpadu pengembangan potensi pertanian, pariwisata dan UMKM.
Kepala DPMPTSP, Valeanto Sukendro saat laporan kegiatan menjelaskan temu kemitraan dilaksanakan untuk menuntaskan kendala utama pelaku UMKM. Disebutkan, pemasaran produk masih menjadi momok memajukan UMKM. Pihaknya akan memfasilitasi penyelesaian masalah itu lewat kemudahan perizinan paska terbitnya UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. “Sesuai RPJMD, akan diberikan kemudahan izin bagi pelaku UMKM. Selain itu akan diciptakan perusahaan besar yang pro UMKM dengan pola bela beli produk lokal,” terangnya.
Ketua UKM Center Kisnarko menyambut baik kepedulian Pemkab Semarang mengembangkan usaha ratusan koleganya. “Selain penjualan secara online di masa pandemi, pemasaran offline akan dapat meningkatkan omzet,” katanya.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.