Berita KabupatenUmum

Bupati Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

Diskominfo-Ungaran : Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengimbau warga di kecamatan rawan bencana alam untuk waspada dan siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam seminggu kedepan. Hal itu terkait peringatan dini yang dikeluarkan BMKG tentang potensi terjadi cuaca ekstrem dampak fenomena La Nina yang akan melanda wilayah Indonesia. “Warga di daerah rawan bencana harus waspada dan siaga kemungkinan terjadinya tanah longsor, angin puting beliung ataupun banjir. Saat ini sudah memasuki musim penghujan dan prakiraan BMKG tentang cuaca ekstrem,” kata Bupati di hadapan warga korban bencana penerima bantuan sosial di Gedung Dharma Satya Lantai II Kompleks Kantor Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (2/11/2021) siang.
Pada kesempatan itu, Bupati Ngesti Nugraha menyerahkan secara langsung bantuan sosial berupa uang tunai kepada 20 warga korban bencana. Bantuan berkisar antara Rp3 juta-Rp10 juta sesuai tingkat kerusakan. Menurut Bupati, bantuan itu merupakan bentuk perhatian Pemkab Semarang kepada warga yang sedang tertimpa musibah. “Harapannya bantuan dapat meringankan beban penderitaan warga terdampak,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto menjelaskan pihaknya menyiapkan instruksi Bupati kepada para Camat dan Kepala Desa rawan bencana alam untuk siaga menghadapi cuaca ekstrem di musim penghujan tahun ini. “Nanti para Camat dan Kades diminta untuk memetakan daerah rawan bencana alam di wilayahnya. Hal itu sebagai langkah antisipasi dalam rangka mitigasi bencana untuk meminimalkan korban dan kerugian material,” terangnya.
Berdasarkan data dari BPBD, beberapa kecamatan yang rawan bencana tanah longsor maupun angin ribut diantaranya Sumowono, Banyubiru, Pabelan, Bringin, Bandungan dan Bancak.
Sepanjang tahun 2021 sampai dengan awal Bulan November ini, terjadi 149 kejadian bencana. Terbanyak adalah bencana alam tanah longsor tercatat 48 kejadian. Terakhir, terjadi bencana angin ribut di wilayah Pabelan.
Para warga penerima bantuan sosial korban bencana alam itu berasal dari Bancak, Bergas, Bawen, Bringin dan Getasan. Sebagian besar adalah korban angin ribut di Bancak beberapa waktu lalu.(*/junaedi)

Comment here