Berita KabupatenSekilas InfoUmum

Korpri Bagikan 200 Paket Sembako

Diskominfo-Ungaran : Sebanyak 200 pelaku usaha kecil di kompleks Alun-alun Bung Karno Kalirejo Ungaran Timur mendapat bantuan paket sembako dari Korp Pegawai RI (Korpri) Kabupaten Semarang. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Semarang H Mundjirin selaku pembina Korpri di gedung serba guna Alun-alun Kalirejo, Jumat (8/5/2020) siang.
Menurut Ketua Korpri Gunawan Wibisono, bantuan diberikan karena tempat usaha mereka ditutup sejak 16 Maret lalu. Hal itu sejalan dengan penetapan tanggap darurat Covid-19 di Kabupaten Semarang. “Selama itu mereka tidak bisa berjualan akibatnya pendapatan mereka turun drastic. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban kehidupan mereka sehari-hari,” terangnya.
Paket sembako yang diberikan terdiri dari 5 kg beras, minyak goreng, mie instan, gula pasir dan the celup. Para penerima terdiri dari 79 pedagang pujasera, 102 pedagang kaki lima, petugas parkir, tenaga kebersihan dan relawan. Rencananya mereka juga akan diusulkan untuk mendapatkan tambahan bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Semarang.
Bupati Semarang H Mundjirin sesaat sebelum menyerahkan bantuan mengimbau para pedagang dan pelaku usaha kecil untuk tetap mematuhi aturan yang ditentukan pemerintah. Diantaranya untuk mencegah terjadinya kerumunan warga. “Ingat, kita menghadapi musuh yang tidak terlihat. Bantu untuk mencegah penyebarannya dengan menghindari kerumunan, cuci tangan pakai sabun dan menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah,” tegasnya.
Dikatakan, Pemkab Semarang akan terus berupaya mengatasi masalah kesehatan dan ekonomi yang timbul karena pandemi Covid-19 ini. Bupati mengingatkan warga untuk aktif mendukung segenap upaya yang dilakukan pemerintah.
Salah seorang penerima bantuan, Kadiyo (53) berterima kasih sekali atas perhatian Korpri Pemkab Semarang terhadap nasib pelaku usaha di Alun-alun Kalirejo. Sejak ditutup medio Maret lalu dia bersama 20 orang pedagang rekannya di blok 2 A Pujasera tidak berjualan lagi.”Bantuan ini sangat membantu kami yang tidak bisa berjualan dan tidak memiliki pendapatan sejak ditutup pertengahan Maret lalu,” ungkapnya.
Dia berharap Pemkab Semarang bisa memberi kesempatan kepada dirinya dan pedagang lainnya untuk membuka usahanya lagi. Dirinya juga siap untuk patuh aturan pembatasan jarak dan jam berjualan jika memang diperlukan.(*/junaedi)

Comment here