Diskominfo-Ambarawa : Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang menggelar acara sosialisasi anti politik uang saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 mendatang. Selain mengkampanyekan perlawanan anti politik uang, Ketua Bawaslu M Talkhis juga mengajak warga untuk menghindari penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian di media sosial. “Kita berharap seluruh warga menolak politik uang, menghindari penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial dan media lainnya,” katanya saat membacakan ikrar pada acara Gelar Budaya sosialisasi Pilkada yang berintegritas di lapangan Tambakboyo, Ambarawa, Minggu (12/1) siang.
Ikut menyuarakan ikrar anti politik uang, hoaks dan ujaran kebencian itu Wakil Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, koordinator divisi humas dan hubungan antar lembaga Bawaslu Jateng M Rofiudin, para komisioner Bawaslu Kabupaten Semarang, perwakilan tokoh agama dan masyarakat, para camat dan undangan lainnya. Acara Gelar Budaya menampilkan pertunjukan drumblek, tarian kreasi baru dan kesenian gedruk buta dari kelompok kesenian lokal. Juga diselenggarakan doa lintas agama oleh perwakilan dari lima agama dan Kong Hu Chu.
Dikatakan oleh Talkhis, gelar budaya yang diselenggarakan Bawaslu itu merupakan langkah penting menciptakan Pilkada yang bersih, jujur dan berintegritas. “Tanggung jawab pengawasan pilkada ada di tangan kita semua. Warga harus saling mengingatkan dan mengawasi agar tidak ada yang terjerat tindak pidana pemilu ataupun pidana lainnya terkait pilkada,” ungkapnya.
Dia menjelaskan pihaknya sengaja menggandeng para seniman yang dianggap efektif untuk mengkampanyekan perlawanan terhadap politik uang. Sekaligus memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi mereka untuk menunjukkan karyanya.
Talkhis juga memberikan apresiasi terhadap Pemkab Semarang yang mendukung sepenuhnya pengajuan anggaran Pilkada 2020 tanpa koreksi satu rupiahpun. Hal ini menjadi salah satu dukungan terbaik dari Pemkab/Pemkot di Jawa Tengah.
Sementara itu anggota Bawaslu Jateng M Rofiudin mengingatkan warga dan para penyelenggara pengawas pilkada untuk mewaspadai fenomena politik uang, hoaks dan politik SARA. Termasuk didalamnya netralitas PNS yang harus dijaga dan diawasi. “Sehingga akan terlaksana pilkada yang baik karena warga bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik dan sehat,” tegasnya. Mantan wartawan ini mempersilahkan warga untuk melaporkan dugaan pelanggaran pilkada lewat nomor aplikasi perpesanan whatsapp di nomor 08112777423
Wabup H Ngesti Nugraha juga mengingatkan warga untuk aktif berpartisipasi saat pilkada mendatang. “Pemkab Semarang menganggarkan dana Rp63,5 miliar untuk pelaksanaan pilkada mendatang. Sehingga warga diimbau untuk mendukung kelancarannya agar membawa hasil yang baik bagi pembangunan daerah,” pungkasnya.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.