Diskominfo-Ungaran : Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng memberdayakan para relawan guna mendukung program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba (P4GN). Para relawan berasal dari elemen masyarakat yang peduli pemberantasan penyalahgunaan narkoba dan telah mengikuti pelatihan khusus. “Kami sudah melakukan pelatihan Training on Trainer bagi para relawan sejak tahun 2017. Mereka menjadi kepanjangan tangan BNN sesuai UU nomor 35 Tahun 2009 untuk membantu mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba,” terang Kasi Pencegahan BNNP Jateng Jamaludin Maruf di sela-sela kegiatan ToT relawan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Ungaran, Kamis (26/9) siang. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Kantor Kesbangpol Kabupaten Semarang bekerja sama dengan BNNP Jateng.
Ditambahkan oleh Jamaludin, saat ini sudah ada ratusan relawan terlatih yang tersebar di seluruh Jawa Tengah. Mereka mendapat berbagai materi pelatihan guna menambah dan meningkatkan kemampuan mendeteksi maupun mencegah peredaran gelap berbagai bentuk narkoba. Materi yang diberikan antara lain strategi pencegahan, public speaking dan bahkan dasar-dasar pengetahuan intelijen. Pelatihan relawan itu juga dilakukan oleh sembilan BNN Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Tengah. “Relawan bisa membantu melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan , rehabilitasi pecandu narkoba. Bahkan mereka bisa memberikan laporan kegiatan yang patut diduga adalah penyalahgunaan ataupu peredaran gelap narkoba kepada pihak berwenang,” jelasnya.
Para relawan tersebut, lanjut Jamal, terus mendapat pendampingan dari BNNP Jateng untuk memperbarui pengetahuan dan informasi tentang narkoba. Selain itu BNNP juga menjalin komunikasi intensif untuk memantau kegiatan mereka.
Bupati Semarang H Mundjirin yang membuka kegiatan ToT menegaskan peredaran narkoba saat ini telah menjangkau wilayah pedesaan. Tak hanya itu, tambahnya, para pengedar juga menyasar para pelajar hingga ke tingkat sekolah dasar. “Kondisi ini patut menjadi perhatian kita semua. Para relawan bisa membantu mencegah penyalahgunaan narkoba itu karena sangat merusak mental dan fisik generasi muda,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kesbangpol Haris Pranowo melaporkan kegiatan ToT merupakan langkah strategis untuk menyamakan persepsi segenap elemen masyakarat anti narkoba. Sehingga mereka memiliki pandangan dan langkah yang sama untuk membantu mencegah penyalahgunaan narkoba. Para peserta sebanyak 80 orang berasal dari LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang peduli pemberantasan narkoba. “Kami juga sedang menyusun rancangan peraturan daerah tentang pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Diharapkan payung hukum itu dapat diselesaikan tahun depan,” ungkapnya.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.