Diskominfo-Ungaran : Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menegaskan penanganan gizi buruk balita atau stunting menjadi salah satu prioritas. Meski angka prevalensi terus menurun, namun Bupati berharap penanganan tidak mengendur. “Karenanya Saya mengharapkan kehadiran para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dari Undaris dan Universitas Ngudi Waluyo dapat membantu mencegah terjadinya kasus baru. Sekaligus menekan angka kasus serendah mungkin,” katanya saat upacara penerimaan mahasiswa KKK Undaris Ungaran dan UNW di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Senin (22/1/2024) pagi.
Upacara penerimaan dihadiri Rektor Undaris Dr Hono Sejati, Ketua LPPM UNW Dr Sugeng Mariyanto, para pimpinan OPD terkait, para Camat lokasi KKN dan ratusan mahasiswa peserta KKN.
Ditambahkan Bupati, para mahasiswa dapat melakukan edukasi kepada para pasangan calon pengantin maupun ibu muda yang memiliki anak dibawah usia tiga tahun. Sehingga kasus stunting baru dapat dicegah. Selain itupara orang tua juga harus diingatkan untuk menjaga kesehatan dirinya.
Saat ini, Kabupaten Semarang berada di peringkat kedua dibawah Kota Semarang yang memiliki kasus tengkes terendah di Jawa Tengah. Pada akhir tahun 2023 lalu, berada di peringkat ketiga.
Selain tengkes, para mahasiswa juga diminta kreatif memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk membantu pengembangan ekonomi kerakyatan. “Adik-adik mahasiswa juga dapat ikut memberdayakan usaha mikro dan kecil produktif warga. Manfaatkan potensi lokal agar menjadi tambahan penghasilan bagi mereka,” tegasnya.
Rektor Undaris Hono Sejati menjelaskan 237 mahasiswanya akan melaksanakan pengabdian masyarakat selama 42 hari. Mereka berasal dari enam fakultas yakni teknik, FKIP, FEB, FAI, Peternakan dan Hukum. “Para mahasiswa antara lain akan melaksanakan pendampingan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan, perbaikan gizi keluarga, pengembangan desa wisata dan pengelolaan sampah,” terangnya.
Sementara Ketua LPPM UNW, Sugeng Mariyanto menjelaskan pihaknya akan mendukung target zero stunting pada 2024 di Kabupaten Semarang. “Para mahasiswa akan ditempatkan di wilayah dengan angka prevalensi stunting yang relatif tinggi,” ujarnya.
Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Masyarakat Bagian Setda Kabupaten Semarang, Erwinia Farid menjelaskan mahasiswa KKN UNW akan ditempatkan di 12 desa di tujuh kecamatan. Sedangkan para mahasiswa KKN Undaris disebar di 14 desa di Ungaran Timur, Ungaran Barat dan Bawen. “Kegiatan KKN kali ini fokus pada percepatan penurunan kasus stunting dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.