Diskominfo-Ungaran : Sebanyak 8.126 pekerja pariwisata yang menganggur karena dampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Semarang mendapat bantuan dari Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) RI. Bantuan yang diberi label “Beras dan lauk siap saji (Balasa)” itu langsung dibagikan kepada para penerima bekerja sama dengan Polres Semarang lewat Polsek. “Alhamdulillah, seluruh usulan penerima dari Kabupaten Semarang disetujui. Jumlah penerima di sini paling banyak se Jawa Tengah,” terang Kepala Dinas Pariwisata Dewi Pramuningsih di Ungaran, Jumat (17/7/2020) siang.
Diterangkan lebih lanjut oleh Dewi, jumlah pekerja pariwisata di Kabupaten Semarang yang tercatat di Disparta sebanyak sepuluh ribu orang. Mereka terdiri dari pemandu wisata, penjual cenderamata dan kuliner di obyek wisata, karyawan hotel yg dirumahkan, pekerja di desa wisata dan lainnya. Setelah dilakukan sosialisasi rencana bantuan itu oleh Disparta, ada 8.126 pekerja yang mendaftar secara online. Namun Disparta akan tetap melakukan pendampingan kepada para pekerja pariwisata yang belum mendapat bantuan. Rencananya mereka akan diusulkan untuk mendapat bantuan dari Disparta Provinsi Jawa Tengah.
Pekerja pariwisata penerima “Balasa” terbanyak berada di wilayah hukum Polsek Ungaran yagn meliputi Ungaran Barat dan Timur sebanyak 2.104 orang. Sedangkan personel Polsek Bergas menyerahkan kepada 1.295 orang, Polsek Bawen (544), Polsek Bandungan (2.028), Polsek Sumowono (103), Polsek Jambu (117), Polsek Ambarawa (267), Polsek Banyuibiru (228), Polsek Gerasan (106), Polsek Susukan (370), Polsek Tengaran (129), Polsek Kaliwungu (11), Polsek Suruh (52), Polsek Pabelan (189), Polsek Bringin (121) dan Polsek Tuntang (462). “Kita berharap bantuan bisa dimanfaatkan teman-teman pelaku dan pekerja pariwisata di saat sulit seperti ini. Apalagi banyak tempat wisata yang ditutup dalam waktu cukup lama,” ujar Dewi.
Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Semarang Aris Susanto (40) yang dihubungi via telepon mengatakan terima kasih atas bantuan dari Kemenparekraf itu. Meski hanya sementara, bantuan itu bisa membantu anggotanya menyambung hidup. Karena sektor pariwisata benar-benar berhenti sejak empat bulan lalu, katanya, banyak anggota HPI yang bekerja serabutan. “Ada anggota kami yang jadi kuli bangunan atau jualan apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kami berharap ada semacam bantuan langsung tunai karena krisis di pariwisata ini kabarnya akan berlangsung lama,” katanya yang sekarang bekerja sebagai sopir truk tanki air.
Salah seorang penerima “Balasa”, Ahmad Nur Amin (47) juga mengatakan hal senada. Pria beranak dua yang tinggal di Tuntang itu berharap ada bantuan lagi untuk membantunya memenuhi kebutuhan hidup. Saat ini dia bekerja sebagai nelayan setelah obyek wisata tempatnya bekerja ditutup selama pandemi Covid-19. “Semoga ada bantuan lagi selama obyek wisatanya belum dibuka,” katanya polos.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.