Diskominfo-Ungaran : Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat dicanangkan sebagai kampung siaga Covid-19 oleh Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono, Jumat (5/6/2020) siang. Dengan pencanangan itu, maka Polres Semarang telah membentuk 22 kampung siaga Covid-19 di seluruh wilayah Kabupaten Semarang.
Kapolres menjelaskan kampung siaga covid-19 bertujuan untuk mencegah penyebaran virus korona berbasis warga. Jadi seluruh komponen warga bekerja sama untuk mencegah dan mengantisipasi dampak kesehatan, sosial dan ekonomi dari penyebaran virus korona. “Esensi kampung siaga covid-19 juga mendisiplinkan warga untuk mematuhi protokol kesehatan menuju new normal,” ujar Kapolres yang didampingi Dandim 0714 Letkol Inf Prayoga Erawan.
Desa Lerep dipilih menjadi kampung siaga covid-19, katanya, karena dinilai telah siap melaksanakan protokol kesehatan yang dipersyaratkan. Diantaranya pemasangan alat penyemprot disinfektan sistem sensor di pintu masuk desa, sarana cuci tangan, pengetatan penggunaan masker dan penyediaan sepuluh bilik isolasi di balai desa. Selain itu juga telah menyiapkan sarana pendukung ekonomi untuk warga yang terdampak covid-19 lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kapolres berharap di masa mendatang akan dapat menambah jumlah kampung siaga Korona. Dengan begitu diharapkan pengawasan terhadap upaya pendisiplinan protokol kesehatan di kalangan warga dapat berjalan baik.
Sementara itu Kades Lerep Sumariyadi mengatakan di desanya telah ada puluhan relawan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona. “Ada sekitar lima hingga sembilan relawan yang tersebar di tiap-tiap RT untuk membantu warga mencegah penyebaran virus korona,” katanya.
Selain menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, Pemdes Lerep juga melaksanakan padat karya tunai desa (PKTD ) untuk mengatasi dampak ekonomi yang dialami warga.
PKTD ini mampu memberi penghasilan 600 warga yang terdampak secara ekonomi. Mereka mendapat pekerjaan membersihkan jalan desa dan sarana milik desa lainnya. Mereka disebar di 15 titik pekerjaan dan menerapkan protokol kesehatan saat bekerja. Usai bekerja, mereka langsung menerima upah dari Pemdes Lerep. “Ada pula karyawan garmen yang dirumahkan, Kami minta untuk menjahit dan membuat masker. Hasilnya kami jual lewat BUMDes dan kerja sama dengan toko online terkenal,” jelasnya.
Pemdes Lerep juga menyediakan sepuluh kamar ruang isolasi yang terletak di balai desa. Selain itu, juga disediakan bantuan sembako bagi warga yang menjalani karantina.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.