Diskominfo-Ungaran : Sekretaris Daerah Gunawan Wibisono mengimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Semarang untuk aktif mengisi data Sensus Penduduk (SP) 2020 secara online. Hal itu untuk mensukseskan program nasional mencatat seluruh penduduk Indonesia. “Sudah diedarkan surat imbauan kepada PNS untuk melaksanakan pengisian data SP 2020 secara bersama-sama di tiap SKPD. Kegiatan itu akan dapat mempercepat proses pencatatan terutama secara online. Diharapkan kegiatan ini bisa berlanjut hingga ke tingkat kecamatan bahkan ke kelurahan dan desa,” kata Sekda usai menyaksikan acara pengisian data SP 2020 secara serentak oleh para ASN di Gedung Dharma Satya Lantai II kompleks Kantor Bupati Semarang di Ungaran, Senin (9/3/2020) pagi.
Menurut Sekda, acara ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 49 tanggal 28 Februari 2020. Disebutkan, SP 2020 telah ditetapkan sebagai program prioritas nasional. Tujuannya untuk menyediakan data jumlah, komposisi, persebaran dan karakteristik penduduk menuju Satu Data Kependudukan Indonesia. “Acara ini mengajak seluruh ASN di semua instansi untuk mengisi data kependudukannya secara mandiri dan online lewat situs BPS sampai tanggal 31 Maret 2020. Jangan sampai lupa mengisi karena kesibukan pekerjaan,” tegasnya lagi.
Pengisian data kependudukan serentak oleh para ASN dalam rangka SP 2020 online kali ini dipandu oleh para petugas dari BPS Kabupaten Semarang. Koordinator petugas pendamping, Pujo Setyawan menjelaskan pengisian data secara online lewat situs BPS akan dilaksanakan sampai dengan 31 Maret mendatang. Pengisian secara online ini menyasar penduduk yang memiliki akses internet. Pihaknya mentargetkan sekitar 20 persen warga Kabupaten Semarang dapat berpartisipasi dalam pendataan secara online.
Warga yang belum mengisi secara online, akan dijaring melalui mekanisme wawancara secara langsung pada Bulan Juli nanti. BPS Kabupaten Semarang akan merekrut sekitar 1.400 petugas pencatat itu. Proses seleksi petugas pencatat ini akan dimulai pertengahan Maret ini. “Masyarakat yang berminat menjadi petugas pencatat dapat melihat informasi seleksi di media sosial kami,” ungkapnya.
Ditegaskan, SP 2020 kali ini akan mencatat seluruh penduduk tanpa memperhatikan status kependudukannya. Puja memastikan tidak akan ada penduduk yang terlewat tercatat maupun tercatat ganda. Jadi, para gelandangan dan anak jalanan yang dianggap tidak memiliki kartu keluarga atau nomor induk kependudukan pun akan dicatat. Untuk keperluan itu, rencananya BPS akan menggandeng instansi keamanan seperti Satpol PP, kepolisian dan TNI.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.