Diskominfo-Ungaran : BPBD Kabupaten Semarang menyiapkan posko siaga menghadapi bencana alam tanah longsor dan angin puting beliung. Posko yang berjaga 24 jam itu siap menerima laporan dan memberikan bantuan kepada warga menjelang puncak musim penghujan tahun ini. “Perkiraan dari BMKG, puncak musim hujan akan terjadi awal bulan Maret mendatang. Sehingga potensi terjadinya bencana tanah longsor dan angin puting beliung akan semakin besar. Kami sudah menyiapkan seluruh personel BPBD dibantu relawan dan peralatan 24 jam penuh setiap harinya untuk antisipasi,” terang Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto usai apel siap siaga bencana dan gelar peralatan penanggulangan bencana di halaman kantor BPBD di Ungaran, Rabu (19/2/2020) pagi.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Heru, kecamatan yang menjadi prioritas pengamatan dan pengawasan adalah Bandungan, Sumowono, Banyubiru dan Ungaran Timur. “Kondisi geografis dan alam di sana menyebabkan potensi terjadinya tanah longsor dan angin puting beliung sangat besar. Untuk mengantisipasi dan menangulangi, telah dilakukan koordinasi dengan instansi terkait termasuk TNI dan Polri,” katanya lagi.
Sejak awal tahun 2020 sampai dengan pertengahan Bulan Februari ini tercatat sudah ada 30 kejadian tanah longsor dan angin puting beliung. Diakui oleh Heru, jika hanya mengandalkan personel di BPBD untuk menanggulangi bencana alam dirasa tidak cukup. Meskipun setiap tahun selalu ada pelatihan peningkatan mutu dan ketrampilan personel tetap saja kurang memadai. Karenanya, akan dilaksanakan program peningkatan kapasitas penanggulangan bencana di tiap-tiap SKPD. Sehingga nantinya akan terbentuk klaster penanggulangan di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan lainnya. “Kegiatan apel siap siaga bencana kali ini juga merupakan bagian dari upaya menumbuhkan budaya sadar bencana. Sekaligus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar instansi untuk mengurangi resiko dan dampak kejadian bencana alam,” ujar Heru.
Apel Siaga Bencana dan gelar peralatan penanggulangan bencana dipimpin langsung oleh Bupati H Mundjirin. Dihadapan sekitar 300 peserta apel dari berbagai unsur, Bupati mengingatkan kejadian bencana alam tidak dapat dihindari. Terpenting, adalah menekan sekecil mungkin dampak kerugian dan korban akibat bencana alam itu. Menurutnya, perencanaan penanganaan bencana alam yang akurat dan cepat dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa. “Perlu disiapkan dan disiagakan posko tanggap bencana di lokasi yang berpotensi besar terjadi bencana. Penyusunan good disaster management plant perlu diperkuat untuk mengurangi dampak buruk bencana alam,” tegasnya.
Usai apel, Bupati didampingi Forkompimda, Sekda Gunawan Wibisono selaku kepala BPBD dan undangan lainnya menyaksikan kesiapan peralatan penanggulangan bencana yang digelar di halaman kantor BPBD setempat.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.