Diskominfo-Bandungan : Citra Bandungan sebagai kecamatan wisata dapat diperkuat dengan mengembangkan industri kreatif yang melibatkan seluruh unsur masyarakat di sana. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono, berbagai usaha ekonomi produktif dapat dilakukan warga untuk mendukung geliat pariwisata di Bandungan. “Sudah ada modal seperti hasil pertanian alpokat unggulan dari Desa Duren, batik Sibori Kenteng dan lainnya. Ini yang harus dikembangkan untuk mendukung citra positif pariwisata di Kecamatan Bandungan,” katanya saat acara musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Kecamatan Bandungan tahun 2021 di aula Kantor Desa Jetis, Kamis (6/2/2020) siang.
Menurut Sekda, agar mutu pariwisata di Bandungan semakin baik perlu terus dilakukan kegiatan promosi. Sehingga akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung kesana. Saat ini, lanjutnya, sudah semakin beragam tujuan wisata yang dikembangkan oleh swasta di kawasan wisata berhawa dingin itu. Sementara sarana pendukung berupa hotel dan tempat penginapan juga telah memadai. “Perlu dilaksanakan program agar wisatawan tidak hanya sekedar singgah, Namun harus dilayani dengan berbagai atraksi wisata agar masa tinggal wisatawan semakin panjang. Berbagai industri kreatif termasuk atraksi budaya menjadi salah satu pilihan untuk menarik minat wisatawan agar tinggal lebih lama disini,” ungkapnya lagi.
Camat Bandungan Anang Sukoco yang menyampaikan paparan potensi dan tantangan pengembangan pariwisata Bandungan menyebut ada dua kendala. Pertama tidak adanya jalur lalu lintas alternatif yang menyebabkan kemacetan saat akhir pekan dan hari libur. Sedangkan yang kedua adalah masalah sampah. “Kami berharap penataan pasar Bandungan dapat segera direalisasi untuk mengurangi kemacetan. Selain itu perlu dibentuk unit khusus penanganan sampah di Bandungan,” ungkapnya.
Terkait potensi, Anang menyebutkan ada banyak desa potensial yang penyangga kelurahan Bandungan sebagai pusat keramaian. Diantaranya berbagai produksi hortikultura di Desa Jetis, Candi dan Kenteng. Selain itu juga akan dikembangkan Batik Sibori yang merupakan ciri khas Desa Kenteng. “Kami juga menjalin komunikasi dan kerja sama dengan PHRI untuk mengembangkan usaha ekonomi kreatif warga. Diantaranya produk sabun, sandal hotel maupun kopi khas dari Banyukuning,” katanya lagi.
Sementara itu anggota DPRD Said Riswanto mengingatkan Pemkab Semarang untuk tidak melupakan sektor pertanian di Bandungan. “Mayoritas warga Kecamatan Bandungan menggantungkan hidup dari usaha pertanian. Pemkab harus terus mendukung usaha mereka untuk mengurangi angka kemiskinan,” tegasnya.
Dicontohkan Said, para petani di daerah Piyoto dan Gintungan mengalami kesulitan air untuk bercocok tanam saat kemarau. Karenanya, menurutnya, Pemkab perlu membuat grand design pembuatan sumur bor ataupun wilayah resapan air. Tujuannya agar para petani itu tidak kesulitan air saat musim tanam.
Musrenbang Kecamatan Bandungan Tahun 2021 diikuti sedikitnya seratus orang. Mereka berasal dari tokoh masyarakat, para kepala desa dan pemangku kepentingan lainnya.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.