Diskominfo-Ambarawa : Program Kota tanpa Kumuh (KOTAKU) Kementerian PUPR di Kelurahan Tambakboyo Ambarawa mampu memperluas akses air bersih warga. Menurut koordinator KOTAKU Kabupaten Semarang Yosep Kridopriyono, pembuatan instalasi air bersih disana diperkirakan dapat menjangkau 64 kepala keluarga (KK). “Itu jumlah minimal yang bisa dijangkau. Kenyataannya, lebih banyak warga yang mendapat pelayanan penyediaan air bersih dari instalasi itu,” katanya disela-sela acara peresmian instalasi air bersih oleh Bupati Semarang H Mundjirin di Lingkungan Tambaksari Kelurahan Tambakboyo, Ambarawa, Senin (3/2/2020) siang.
Bupati H Mundjirin saat sambutan mengatakan ada sekitar lima ratus hektar kawasan kumuh yang harus ditangani Pemkab Semarang. Kawasan itu tersebar di lima belas titik lokasi di dua kecamatan yakni Ungaran Timur dan Ambarawa. “Pembenahan kawasan kumuh itu perlu pendanaan besar. Karenanya Kami sangat menghargai dukungan Kementerian PUPR untuk memperbaiki kawasan kumuh itu,” katanya.
Menurutnya, program KOTAKU menyasar pada pemberdayaan masyarakat dan mengubah pola pikir warga di kawasan kumuh. Sehingga mereka sadar dan memiliki kepedulian untuk mengatasi kekumuhan lingkungan tempat tinggalnya.
Ditambahkan oleh Yosep, pada tahun ini total dana yang digelontorkan Kementerian PUPR untuk program KOTAKU sebesar Rp 8 miliar. Kegiatan yang dilakukan tersebar di enam lokasi di Kecamatan Ambarawa dan Ungaran Timur. Yakni Kelurahan Tambakboyo, Kelurahan Kupang, Gedanganak, Kawengen, Mluweh dan Kalikayen. Program kegiatan fisik yang dilakukan antara lain pembangunan instalasi air bersih, instalasi pengolah limbah dan drainase serta jalan lingkungan. “Target kawasan kumuh yang harus diselesaikan tahun ini seluas 129,97 hektar. Sehingga seluruh kawasan kumuh sesuai RPJMD Kabupaten Semarang telah berhasil diselesaikan,” jelasnya lagi.
Pada tahun 2020, lanjutnya, program KOTAKU akan diarahkan pada penataan skala kawasan. Saat ini sedang dilakukan proses pengajuan persetujuan kepada Menteri PUPR untuk menata kawasan jalan Jenderal Sudirman Ambarawa sampai dengan Monumen Palagan Ambarawa. Kawasan yang berada di jalan nasional Ambarawa-Magelang itu terkenal karena kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas orang dan kendaraan bermotor. Jika pengajuan itu disetujui, Yosep meyakini wajah Kota Ambarawa yang semrawut terutama di depan Pasar Projo Ambarawa akan berubah lebih tertib dan nyaman.
Sementara itu Kepala DPU Kabupaten Semarang Ir Totit Oktoriyanto yang juga hadir pada acara itu menambahkan program KOTAKU mampu menumbuhkan partisipasi aktif dan swadaya warga. “Swadaya warga berupa dana mencapai Rp 63 juta lebih. Juga sudah terbentuk kelompok pengelola pemanfaat yang mampu memberikan nilai tambah dari proyek fisik yang dibangun . Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bersama,” tutur Totit.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.