Diskominfo-Bergas : Bupati Semarang H Mundjirin mengingatkan para kepala desa untuk menjalin kerja sama dengan desa sekitar saat merencanakan program pembangunan. Apalagi untuk memanfaatkan dana desa yang jumlahnya sangat besar. Sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat terpadu dan berdampak luas. “Jadi jangan hanya berfikir untuk satu desa saja. Jalin kerja sama dengan desa sekitar sehingga program pembangunan dapat terpadu dan berdampak lebih luas. Ajang Festival Dana Desa ini dapat menjadi wahana menjalin kerja sama itu,” kata Bupati saat membuka Festival Dana Desa ke-3 tahun 2019 di GOR Pandanaran, Wujil Kecamatan Bergas, Rabu (19/12) siang.
Pembukaan Festival Dana Desa ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati H Mundjirin. Ikut menyaksikan Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto, Forkompimda, Wakil Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Sekda Gunawan Wibisono dan undangan lainnya.
Ditegaskan oleh Bupati, dana desa dikucurkan oleh Pemerintah Pusat untuk menjadikan desa mandiri. Lewat jalinan kerja sama dan komunikasi antar pemdes, Bupati berharap masing-masing desa dapat mengembangkan potensi khas lokal. Lalu memasarkannya ke desa sekitar. Jika itu terjadi, akan tercipta kawasan ekonomi produktif yang mencakup beberapa desa. “Itulah tujuan penyaluran dana desa agar desa dapat bergerak kreatif dan menjadi mandiri serta sejahtera,” katanya lagi.
Diakui oleh Bupati, penyerapan dana desa tahun 2019 di Kabupaten Semarang belum setinggi daerah lain. Sampai dengan bulan Nopember lalu, penyerapan dana desa baru mencapai 60 persen dari total dana Rp 181 miliar lebih. Angka itu masih lebih kecil dibandingkan dengan beberapa Kabupaten lainnya di Jawa Tengah yang telah mencapai 85 persen. “Dengan kerja sama dan sharing kegiatan antar desa, kita berharap serapan dana desa akan terus meningkat. Harapannya mencapai angka 90 persen pada akhir tahun ini,” ungkapnya.
Kasubdit pendapatan dan transfer dana desa Ditjen Bina Pemdes Kementerian Dalam Negeri Rahayu MSi yang hadir pada acara itu menghargai penyelenggaraan FDD ini. “Ini yang pertama dilakukan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu ketua panitia pelaksana FDD, Sugiharto menjelaskan kegiatan dilaksanakan sebagai bentuk transparansi penggunaan dana desa. Selain itu juga memamerkan aneka inovasi dan kreasi desa saat menggunakan dana desa. “Lewat FDD ini pula dapat jadi ajang mencari ide kegiatan dan jalin kerja sama untuk mengembangkan potensi masing-masing desa,” terangnya.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.