Diskominfo-Bringin : Guna mengatasi kekurangan air bersih di Dusun Ngropoh Desa Gogodalem Kecamatan Bringin, BAZNAS dan IPHI Kabupaten Semarang bekerja sama dengan BPBD kembali menyalurkan bantuan air bersih. Sebanyak sepuluh ribu liter air bersih yang diangkut dengan dua mobil tanki air dibagikan langsung kepada ratusan warga, Senin (7/10) siang.
Wakil Bupati Semarang H Ngesti Nugraha yang memimpin langsung penyerahan bantuan itu mengatakan Dusun Ngropoh merupakan salah satu dusun yang mengalami krisis air bersih terparah. Hal itu karena dampak musim kemarau panjang tahun ini dan kondisi geografis dusun setempat. Ditegaskan, bantuan air bersih akan terus berikan sepanjang warga masih membutuhkan. Pemkab Semarang tahun ini menyediakan setidaknya 1,5 juta liter air bersih untuk mengatasi kekurangan air bersih di berbagai desa.
“Selain bantuan air bersih, Pemkab juga memberikan bantuan Rp200 juta untuk membuat sumur bor di Dusun Ngropoh. Harapannya dapat menemukan sumber air bersih untuk mengatasi kekeringan di masa mendatang,” katanya.
Pada tahun ini, lanjut Wabup, Pemkab Semarang menganggarkan dana Rp17,6 miliar untuk mengatasi kekurangan air bersih. Sedangkan pada tahun 2020 juga dianggarkan dana khusus senilai Rp 15 miliar untuk membuat sumur bor dan perbaikan sarana prasarana air bersih lainnya. Dana bantuan itu diprioritaskan untuk dusun atau wilayah yang memiliki potensi besar mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Sehingga diharapkan pada beberapa tahun mendatang dapat mengurangi jumlah dusun krisis air bersih. Wabup juga menghargai dan berterima kasih atas partisipasi semua pihak termasuk BAZNAS dan IPHI yang ikut membantu Pemkab Semarang mengatasi krisis air bersih.
Ketua BAZNAS dan IPHI Kabupaten Semarang H Munashir menjelaskan pihaknya menyalurkan dua puluh ribu liter air bersih ke tiga dusun di dua desa. Yakni di Dusun Ngropoh dan Kalipare Desa Gogodalem serta satu dusun di Desa Rembes. “Pada bulan Oktober ini, BAZNAS dan IPHI menyiapkan 180 ribu liter air bersih untuk membantu mengatasi krisis air bersih di 16 desa yang tersebar di sepuluh kecamatan. Jika masih dibutuhkan, akan kami upayakan penambahannya,” jelasnya di sela-sela mendampingi Wabup menyerahkan bantuan air bersih.
Sementara itu Kepala Desa Gogodalem Asiri Rosyid mengakui pihaknya cukup kewalahan mengatasi krisis air bersih di wilayahnya. Dua dusun yang terparah mengalami krisis adalah Dusun Ngropoh dan Kalipare. “Khusus untuk Dusun Ngropoh harus dipasok air bersih sebanyak enam tanki kapasitas delapan ribu liter setiap dua hari sekali. Sebab jumlah penduduknya cukup banyak yakni sekitar 790 jiwa,” terangnya.
Untuk mencukupi kebutuhan itu, dia terpaksa harus meminta bantuan kepada berbagai pihak termasuk organisasi kemasyarakatan. Sebab jika hanya mengandalkan dana ketahanan bencana yang bersumber dari dana desa saja tidak mencukupi.
Dia bersyukur Pemkab memberikan bantuan untuk pembuatan sumur bor pada tahun ini. Rencananya akan dibuat dua sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di Dusun Ngropoh. Jika upaya itu menemui jalan buntu, Asiri mengemukakan alternatif terakhir. Pihaknya akan memompa air dari aliran Sungai Tuntang yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Dusun Ngropoh. Setelah melalui proses filterisasi, akan diperoleh air bersih guna memenuhi kebutuhan warga. “Biayanya juga relatif terjangkau. Kami berencana menggunakan dana desa untuk mewujudkannya,” pungkas Asiri.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.