Diskominfo-Ungaran : Tarian dua siswa penyandang tuna rungu dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Kecamatan Susukan memeriahkan peringatan hari disabilitas internasional tingkat Kabupaten Semarang di Gedung PIKK, Lopait Tuntang, Kamis (9/12/2021) siang.
Staf ahli Bupati Semarang Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Adi Prasetyo yang hadir pada acara itu mengajak para difabel untuk tetap semangat menjalani hidup. Ditegaskan, Pemkab Semarang saat ini sedang membahas rancangan peraturan daerah perlindungan penyandang disabilitas. Peraturan formal itu diharapkan dapat menghilangkan stigma dan perlakuan diskriminatif terhadap kaum difabel.”Harus diakui masih ada kelompok masyarakat yang belum paham bagaimana berkomunikasi dengan kaum difabel. Harus ada edukasi intensif agar ada kesetaraan,” tegasnya.
Sementara itu ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Semarang, Slamet Riyadi mengatakan akan terus mengkampanyekan gerakan Kabupaten Semarang paham Difabel. “Salah satu tujuannya agar kaum difabel dapat mengakses seluruh pelayanan publik,” jelasnya.
Berdasarkan data Dinas Sosial, saat ini tercatat ada 6.389 penyandang disabilitas. Mereka tersebar di 19 kecamatan. Pada tahun 2021, lewat Dinsos, telah diberikan bantuan pelatihan ketrampilan produktif membatik dan 13 kursi roda. “Tahun depan akan dilakukan pelatihan elektronik untuk 36 orang dan bantuan 50 kursi roda,” kata Kasi Rehabilitasi Sosial Dinsos Widi Winarsih.(*/Junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.