Diskominfo-Ambarawa : Raut muka Sudarman, pria lanjut usia warga RT 1 RW 8 Lingkungan Ngampon, Kelurahan Panjang, Ambarawa semburat senang. Dia tak mengira rumah reyotnya akan dipugar menjadi bangunan permanen. “Pemugaran rumah tidak layak huni mantan pegawai DPU ini dibiayai dari dana pribadi yang dikumpulkan para pegawai di jajaran DPU Kabupaten Semarang. Kami juga berterima kasih ada bantuan dari BAZNAS,” terang Kepala DPU Totit F Oktoriyanto disela-sela mendampingi Bupati Semarang meninjau proses perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) itu, Selasa, (3/12) pagi.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Totit, kegiatan bhakti sosial itu dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Bhakti ke-74 PU tingkat Kabupaten Semarang. Kiprah DPU Kabupaten Semarang yang saat ini terus berkembang menurutnya tidak lepas dari rintisan dan kerja keras para pegawai yang telah purna tugas. Karenanya, ketika mengetahui ada mantan pegawai DPU yang masih tinggal di rumah yang kurang layak untuk dihuni, jajaran DPU bersepakat membantu perbaikannya. “Ini wujud penghargaan dan penghormatan kepada pegawai yang telah ikut merintis kinerja pekerjaan umum di sini,” katanya. Dia juga berharap para mantan pegawai DPU lainnya dapat merasakan kesejahteraan di masa tuanya.
Rumah baru Sudarman direncanakan berukuran 6 x 6 meter. Total dana yang disediakan sebesar Rp 25 juta berasal dari iuran sukarela para pegawai DPU Kabupaten Semarang. Sedangkan bantuan dari BAZNAS senilai Rp 10 juta.
Bupati Semarang H Mundjirin menghargai dukungan jajaran DPU untuk mensukseskan program menuntaskan perbaikan RTLH di seluruh Kabupaten Semarang. Sejak dimulai sekitar tahun 2010 lalu setidaknya telah diperbaiki 16 ribu RTLH. “Dukungan dari swasta, BAZNAS dan semua pihak diharapkan dapat terus menambah jumlah rumah yang diperbaiki,” ujarnya usai saat menyerahkan bantuan secara simbolis dari BAZNAS.
Bupati juga kembali mengimbau pihak swasta terutama yang tergabung dalam Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) untuk terus mendukung program ini. Ditegaskan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari masing-masing perusahaan dapat digunakan untuk memperbaiki lebih banyak RTLH lagi. “Kalau tidak mampu satu rumah satu perusahaan, ya mangga gabungan, dua atau tiga perusahaan jadi satu. Tapi kalau sepuluh juta atau lima belas juta mungkin mampu (satu perusahaan),” tutur Bupati lagi.
Sementara itu Ketua BAZNAS Kabupaten Semarang H Munashir yang hadir pada acara itu menambahkan pihaknya selama ini telah membantu perbaikan 25 RTLH. Pada tahun depan, BAZNAS merencanakan dukungan perbaikan 20 unit RTLH.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.