INSFRASTRUKTUR
A. Pekerjaan Umum
Pada bidang Pekerjaan Umum, yang menjadi tolok ukur utama adalah kondisi infrastruktur jalan. Kewenangan dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan, meliputi jalan kabupaten, perkotaan, dan jalan tertentu yang karena fungsinya memiliki peran strategis. Kondisi jalan di wilayah Kabupaten Semarang ditunjukkan pada tabel berikut :
Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik
NO | STATUS | PANJANG (KM) |
1 | Jalan Kabupaten | 749.3 |
2 | Jalan Provinsi | 82.51 |
3 | Jalan Nasional | 47.554 |
Sumber : Dinas PU Kab. Semarang
Distribusi ruas jalan antar wilayah di Kabupaten Semarang untuk Jalan Kabupaten relatif merata. Ruas jalan terbanyak terdapat di wilayah kecamatan Susukan sebanyak 12 ruas dan terkecil terdapat di kecamatan Bancak sebanyak 1 ruas.
Kesenjangan kondisi jaringan jalan lebih mencolok pada jenis jalan perkotaan. Sebanyak 144 ruas jalan perkotaan, hanya terdapat ditiga wilayah perkotaan yaitu Ungaran, Ambarawa, dan Bergas, dengan demikian wilayah perbatasan dan perdesaan memiliki akses jalan yang lebih sedikit.
Kuantitas dan kualitas saluran irigasi relatif sulit dipertahankan untuk mendorong produktifitas pertanian. Hal ini disebabkan selama kurun waktu lima tahun terakhir, kemampuan pemeliharaan rata-rata per meter saluran hanya mencapai Rp. 50.000, sementara nilai ideal untuk pemeliharaan sekitar Rp. 150.000 per meter. Selain kemampuan pemeliharaan, ancaman terhadap prasarana pengairan juga berasal dari peralihan fungsi lahan, dari lahan pertanian menjadi non pertanian. Untuk mencegah kemerosotan kualitas prasarana pengairan, dilakukan upaya pemeliharaan berkala.
B. Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan Informatika
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan dalam pembangunan di Kabupaten Semarang. Hal ini tentunya tidak terlepas dari letak wilayah Kabupaten Semarang yang berada pada posisi strategis Yogyakarta Solo – Semarang (JOGLOSEMAR). Hal tersebut juga ditunjang dengan pertunjukkan seni tradisional yang sampai dengan saat ini terbina dengan baik eksistensinya.
Jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Semarang pada tahun 2007 – 2008 dirinci pada tabel berikut :
Kunjungan Wisatawan Pada Objek Wisata
WISATAWAN | 2007 | 2008 |
Nusantara | 660.152 | 405.408 |
Mancanegara | 4.624 | 2.110 |
Jumlah kunjungan wisatawan | 664.776 | 407.518 |
Sumber: Dipertabud Kab. Semarang
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kunjungan wisatawan, hal tersebut dikarenakan keadaan krisis ekonomi global yang berdampak pada sektor pariwisata daerah.
C. Perhubungan dan Transportasi
Letak geografis Kabupaten Semarang yang strategis menyebabkan tingginya lalu lintas yang melalui jalan-jalan utama di Kabupaten Semarang. Survey tahun 2004 menunjukkan bahwa 45% lalu lintas di wilayah ini bersifat melintas atau tidak ada keterkaitan dengan Kabupaten Semarang. Disisi lain pergerakan lokal juga cukup tinggi terutama pada simpul-simpul kegiatan industri dan perdagangansehingga munculnya beberapa jalur rawan macet. Kemacetan dan potensi macet terjadi di Ungaran – Bawen, Kota Ambarawa, Bawen– Salatiga, Tengaran dan Pringapus. Jalur-jalur ini memiliki tingkat pelayanan jalan E atau F dengan V/C ratio 0,81=1,00.