Diskominfo-Ungaran : Omzet penjualan di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Semarang menurun tajam saat masa pandemi Korona ini. Menurut Kepala Dinas Koperesi UKM Perindustrian Heru Cahyono, pembeli enggan berbelanja ke pasar tradisional karena takut tertular virus disana. Pasalnya, masih ditemukan kerumunan orang yang menyebabkan potensi penularan lebih besar. “Penurunan omzet diperkirakan mencapai 70 persen. Kondisi ini memerlukan dukungan agar para pedagang tetap memperoleh pendapatan,” ujarnya saat acara peluncuran program belanja online pasar tradisional di pelataran Plasa Bandarjo, Ungaran, Selasa (19/5/2020) siang.
Menurut Heru, pihaknya memfasilitasi program belanja online berbasis android untuk mendongkrak omzet penjualan di pasar tradisional. Sehingga para pedagang dapat memperoleh pendapatan menjelang lebaran tahun ini. Lewat belanja online itu pula, dia berharap dapat mengurangi kerumunan warga di pasar pada saat “prebegan” jelang lebaran. “Warga dapat berbelanja kebutuhan pokok di pasar tradisional tanpa harus datang dan berdesakan di pasar. Jadi gerakan jaga jarak (physical distancing) menekan penyebaran virus Korona dapat terlaksana,” terangnya.
Diskumperindag menggandeng salah satu operator transportasi daring untuk mendukung program ini. Apalagi aplikasi online yang dibutuhkan juga telah tersedia dan dikenal masyarakat. Rencananya, program belanja online di pasar tradisional ini akan dilaksanakan di tiga pasar tradisional besar. Selain Pasar Bandarjo, dua pasar lainnya yang akan dijadikan obyek belanja online adalah Pasar Karangjati dan Pasar Projo Ambarawa. “Selain inovasi ini, Pemkab Semarang juga membebaskan para pedagang pasar tradisional dari kewajiban membayar retribusi selama masa pandemi ini,” katanya lagi.
Peresmian program belanja online di pasar tradisional ditandai pelepasan puluhan balon ke udara oleh Bupati Semarang H Mundjirin. Dikatakan oleh Bupati, kerja sama belanja online ini sangat membantu baik pedagang maupun warga di saat wabah virus Korona ini. “Para pedagang bisa tetap bisa menjual dagangannya di saat pandemi. Sedangkan pembeli dapat memilih kebutuhannya tanpa berdesak-desakan lagi di pasar,” ujarnya.
Bupati tetap mewanti-wanti para pedagang menjamin mutu barang dagangannya. Sehingga pembeli tidak kecewa dan terus berbelanja.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.