DISKOMINFO-UNGARAN : Sebanyak 465 mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Kabupaten Semarang mengadakan kegiatan kuliah kerja nyata di tiga kecamatan. Mereka yang berasal dari program studi kesehatan akan memfokuskan kegiatan pada program peningkatan derajad kesehatan masyarakat. “Para mahasiswa telah dibekali materi untuk mendukung pencapaian Kabupaten Semarang sehat. Sekaligus membantu mengatasi dan mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan anak atau stunting,” terang Rektor UNW Prof Dr Subyantoro MHum usai acara penerimaan para mahasiswa KKN di halaman Kantor Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (30/7) pagi.
Para mahasiswa KKN UNW Ungaran diterima secara resmi dalam sebuah apel bersama yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono. Hadir pada acara itu para pejabat struktural UNW dan dosen pembimbing lapangan.
Subyantoro menambahkan, para mahasiswa berasal dari empat program studi kesehatan yakni keperawatan, gizi, kesehatan masyarakat dan farmasi. Mereka akan ditempatkan di kecamatan Kaliwungu, Tengaran dan Susukan. “Sebelumnya, para mahasiswa sudah melakukan pendataan tentang kondisi kesehatan anak-anak usia sekolah di sana. Sehingga diharapkan program kegiatan KKN nantinya akan tepat sasaran. Terutama untuk mencegah stunting aka nada penyuluhan peningkatan gizi bagi warga,” ujarnya.
Sekda Gunawan Wibisono saat sambutan meminta para mahasiswa untuk membantu mencegah terjadinya stunting. Caranya dengan melakukan kerja sama dengan pelaku kesehatan di Puskesmas, kader kesehatan desa maupun pihak terkait lainnya. “Angka stunting di Kabupaten Semarang masih menjadi tantangan untuk dapat diatasi. Dukungan para mahasiswa KKN sangat diperlukan terutama untuk menyampaikan informasi pola hidup sehat dan lingkungan serta sanitasi yang baik di kalangan warga desa.” katanya.
Meski jumlah kasus stunting di Kabupaten Semarang relatif kecil, lanjutnya, namun tetap menjadi perhatian. Sebab sudah menjadi komitmen Pemkab Semarang untuk meningkatkan derajad dan mutu kesehatan warga lewat program pembangunan yang ada. Data di Dinas Kesehatan hingga akhir 2018, jumlah penderita stunting pada anak usia 0-59 bulan di Kecamatan Susukan ada 55 kasus atau 1,69 persen dari total populasi serupa. Sedangkan di Kecamatan Kaliwungu ada 126 kasus (6,66 persen) dan di Kecamatan Tengaran 331 kasus (6,63 persen).
Sekda Gunawan Wibisono juga berharap para mahasiswa dapat melakukan analisa dan kajian yang mendalam untuk mencegah terjadinya kasus kematian ibu dan anak. Termasuk langkah terobosoan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tingkat desa.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.