Diskominfo-Ungaran : Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Hj Nawal Nur Arafah Taj Yasin mengimbau para kader PKK juga mewasdapai berkembangnya paham radikalisme di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Sebab ada sebagian keyakinan dalam paham radikalisme itu yang dapat merugikan pembangunan kependudukan dan keluarga. Dicontohkan, paham radikalisme yang menolak operasi caesar dapat mengakibatkan kenaikan angka kematian ibu dan bayi. Padahal operasi Caesar itu merupakan langkah alternatif untuk menjaga kesehatan ibu melahirkan dan bayinya. “Hal ini menunjukkan paham radikalismejuga berdampak buruk terhadap pembangunan keluarga dan kependudukan,” katanya saat acara penerimaan tim penilai lomba UP2K PKK tingkat Jateng tahun 2019 di Gedung Wanita Kompleks Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Senin (18/11) pagi.
Di hadapan Bupati Semarang dan para pengurus TP PKK Kabupaten Semarang, Hj Nawal Nur Arafah Taj Yasin menegaskan paham radikalisme yang merugikan itu harus dihadapi dengan kerja keras pada kader di lapangan. Caranya dengan meyakinkan warga bahwa program pembangunan keluarga dan kependudukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemaslahatan umat. Disebutkan pula, ada anggapan bahwa cairan imunisasi yang diberikan kepada anak-anak mengandung zat-zat yang tidak halal. Padahal tujuannya untuk menyiapkan generasi muda yang sehat. Sedangkan Pemerintah sudah menjamin kehalalan zat imunisasi tersebut.
Terkait kegiatan lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (UP2K PKK), istri Wakil Gubernur Jateng ini juga mengharapkan para kader untuk terus melakukan kegiatan ekonomi produktif . Sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. “Kegiatan (ekonomi produktif) ini harus terus dilakukan secara berkesinambungan. Jangan hanya pada saat ada lomba saja,” selorohnya.
Bupati Semarang H Mundjirin saat sambutan selamat datang menjelaskan program pembangunan keluarga dan kependudukan di Kabupaten Semarang dilakukan secara lintas sektoral. Setiap lembaga terkait melakukan kerja sama dan saling mendukung. Diantaranya kerja sama untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dilakukan bersama oleh Dinas Kesehatan, kader PKK dan Dinas P3AKB. Sedangkan pembinaan usaha ekonomi produktif di tingkat rumah tangga mendapat pembinaan oleh Dinas koperasi UKM dan Perindag. “Jumlah Angka Kematian Ibu di Kabupaten Semarang terhitung rendah dibawah seratus dan akan terus ditekan di bawah angka 70. Ini bentuk komitmen Pemkab Semarang mensejaterakan warga,” ujar Bupati.
Disebutkan pula, pemberian izin usaha mikro secara gratis bagi warga yang membutuhkan. Selain itu ada pula bantuan modal bagi pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usahanya.
Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Semarang Hj Bintang Narsasi Mundjirin saat paparan mengatakan kegiatan UP2K PKK di Desa Kebondalem Kecamatan Jambu menjadi lokasi andalan dalam lomba kali ini. Berbagai produk makanan dan kerajinan dihasilkan oleh para kader PKK di sana untuk meningkatkan pendapatan keluarga. “Di seluruh kecamatan, sudah ada program UP2K PKK dengan berbagai produk termasuk makanan dan kerajinan,” ungkapnya.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.