Diskominfo-Ungaran : Pemkab Semarang melakukan isolasi terhadap dua orang pegawai negeri sipil (PNS) yang baru saja pulang dari Jepang. Hal itu sebagai langkah antisipasi mencegah penyebaran virus Korona di Kabupaten Semarang. “Ada dua pegawai negeri yang pulang dari Jepang dirumahkan untuk bisa 14 hari tidak masuk kerja (untuk diisolasi),” kata Bupati Semarang H Mundjirin usai mengikuti video conference (vidcon) dengan Gubernur Jawa Tengah dalam rangka koordinasi penanganan virus Covid-19 di Jawa Tengah, di Ungaran, Selasa (17/3/2020) siang.
Ikut mendampingi Bupati pada acara vidcon itu Sekda Gunawan Wibisono, Plt Kadiskominfo Yusuf Ismail, Kadisdikbudpora Sukaton Purtomo, Kadinkes dr Ani Rahardjo, Kadinsos drg M Gunadi, Kalakhar BPBD Heru Subroto, Kadisnaker Jarot Supriyoto dan pejabat terkait lainnya.
Selain itu, Pemkab Semarang juga melakukan pengawasan terhadap sekelompok warga yang usai mengikuti studi tour di Bali. Tanpa menyebut tempat, Bupati menyebutkan pengawasan dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas setempat. Langkah antisipasi itu dilakukan untuk menekan serendah mungkin potensi penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Semarang. “Sampai saat ini ada empat pasien dalam pengawasan asal Kabupaten Semarang. Ada dua yang dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang, satu pasien di RSUD Ketileng Semarang dan satu di RSAW Salatiga,” terangnya lagi.
Bupati mengimbau masyarakat tidak panik menghadapi situasi ini. Menurutnya, langkah penting yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan dan kesehatan masing-masing. Selain itu jika ada warga yang mengalami gejala demam dengan suhu tubuh tinggi, batuk dan sakit tenggorokan untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Ditegaskan pula, Pemkab Semarang telah membentuk gugus tugas lintas instansi yang bertugas memberikan sosialisasi dan menangani kasus penyebaran virus Covid-19 ini.
Ketika ditanyakan tentang rencana penutupan obyek wisata, Bupati mengatakan masih dilakukan pengkajian. Namun akan dilakukan pengecekan kondisi kesehatan pengunjung terutama di obyek wisata favorit yang banyak dikunjungi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Dewi Pramuningsih yang mendampingi Bupati ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya sedang membahas rencana penutupan tempat wisata dengan Sekretaris Daerah. “Untuk langkah penutupan tempat wisata belum dilakukan. Saya matur Pak Sekda dulu,” katanya.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo saat pengarahan kepada 35 kepala daerah via Video Conference memerintahkan untuk dilakukan inventarisasi kebutuhan rumah sakit di daerah terkait penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Covid-19. Pemprov Jateng melalui dinas kesehatan akan terus berupaya membantu proses pengadaan dan penanganannya. Para kepala daerah juga diminta mengunakan mekanisme penggunaan APBD mendahului perubahan untuk pengadaan alat pengaman diri (APD) bagi tenaga medis yang membutuhkan.
Selain itu Ganjar mengimbau untuk menggerakkan warga sampai ke tingkat RT melakukan sosialisasi bahaya virus Covid-19 ini. “Gerakan bersama di tingkat RT ini dapat menjadi kekuatan baru untuk (*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.