Diskominfo-Banyubiru : Bupati Semarang H Mundjirin mengimbau warga untuk aktif memantau dan mencatat data dan kondisi para warga pendatang dari luar daerah atau kota lainnya. Terlebih lagi jika mereka datang dari wilayah epicentrum penyebaran virus Corona. Kepedulian warga tersebut akan dapat membantu menekan penyebaran virus. “Para ketua RT dan RW perlu mengajak warga untuk peduli memantau para pendatang. Sebab bisa saja mereka merupakan orang dalam pemantauan ataupun pasien dalam pengawasan karena virus korona. Laporkan ke bidan desa atau petugas kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan sesuai protokol kesehatan,” tegasnya saat menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga terdampak Covid-19 di wilayah Kecamatan Banyubiru di halaman kantor kecamatan setempat, Senin (27/4) siang.
Hadir pada acara itu Ketua DPRD Bondan Marutohening, perwakilan anggota DPRD, Wakil Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Kadinsos drg M Gunadi dan para kades se Banyubiru.
Bupati mengingatkan sampai saat ini telah ada warga Kabupaten Semarang yang kembali dari berbagai wilayah yang termasuk zona merah persebaran virus Korona. Dia yakin masih ada lagi yang akan menyusul ditengah masa pandemi dan krisis ekonomi saat ini. Karenanya, para Kades diimbau terus aktif menggerakkan perangkatnya untuk mendata mereka. “Desa dapat menerapkan pola karantina mandiri kepada warga desa yang pulang dari perantauan itu,” ujarnya lagi.
Selain itu, Mundjirin juga meminta para kades dapat memberikan bantuan sosial kepada warga yang terdampak secara ekonomi. Sebab bantuan paket sembako dari Pemkab Semarang saat in diakui belum bisa menjangkau seluruh warga terdampak. Pemerintah desa, lanjutnya, dapat memanfaatkan dana desa untuk membantu mengadakan bantuan sosial. Namun diingatkan untuk tetap mentaati peraturan yang ada.
Sementara itu Kepala Desa Sepakung Ahmad Nuri mengakui pihaknya kesulitan mencari warga terdampak Covid-19 untuk mendapatkan bantuan sosial dari Dana Desa (DD). “Ada sembilan kriteria yang ditetapkan agar seorang warga dapat menerima bantuan dari DD. Saat ini kesulitan menemukan warga yang memenuhi syarat itu,” akunya.
Dijelaskan oleh Ahmad Nuri, saat ini sudah ada 63 warga desa yang pulang dari perantauan. Mereka pulang dari Kalimantan, Jakarta, Surabaya, Malaysia dan Singapura. Sesuai peraturan desa, mereka akan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari. Pemdes Sepakung sudah menyiapkan balai desa jika diperlukan tempat karantina yang lebih memadai. Berdasarkan pendataan, sebanyak 27 warga diantaranya telah diusulkan dan mendapat bantuan paket sembako dari Pemkab Semarang kali ini. Sedangkan 36 lainnya dinilai masih memiliki kemampuan ekonomi mencukupi.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.