Bupati Semarang Dan Ketua DPRD Bantu Korban Kebakaran Kalisidi

Diskominfo-Ungaran : Musibah kebakaran yang menimpa rumah yang ditempati Pariyono, warga Dusun/Desa Kalisidi, Ungaran Barat mendapat perhatian dari Bupati H Ngesti Nugraha dan Ketua DPRD Bondan Marutohening. Kepedulian itu diwujudkan dengan menyerahkan bantuan langsung kepada korban, Senin (29/5/2023) siang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto yang mewakili Bupati mengatakan bantuan yang diberikan bersifat darurat. Selain uang tunai senilai Rp10,780 juta dari donatur para kades dan perangkat desa se Kabupaten Semarang, juga diserahkan bantuan uang tunai dari Bupati. Selain itu juga ada paket bantuan dari Baznas dan 15 paket sembako dari PMI Kabupaten Semarang. Sedangkan BPBD memberikan bantuan logistik darurat usai kebakaran dan bantuan perbaikan rumah senilai Rp10 juta. “Pemkab Semarang turut prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa rumah warga ini. Bantuan yang bersifat darurat ini diharapkan dapat meringankan beban korban. Sekaligus untuk memulihkan kegiatan sosial yang telah dilakukan selama ini,” kata Sekda.
Ikut mendampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, Tajudin Noor, Kepala Pelaksana Harian BPBD Juwair Suntara dan pejabat lainnya.
Ditanya tentang bantuan lanjutan, Sekda Djarot Supriyoto menegaskan Pemkab Semarang siap mendampingi korban untuk meningkatkan mutu lembaga sosial yang diasuhnya.
Kepala Desa Kalisidi, Dimas Prayitno Putra menjelaskan musibah kebakaran terjadi pada 19 Mei lalu. Bangunan rumah oleh Pariyono dimanfaatkan untuk Panti Asuhan Almahadul Qorona Al Islami. Di tempat itu diasuh 32 anak-anak usia 2-18 tahun yang berasal dari berbagai tempat di Pulau Jawa. Mereka berasal dari keluarga yang kekurangan maupun yang mengalami masalah sosial. Saat kejadian kebakaran, anak-anak asuh sudah berangkat sekolah. Sehingga tidak ada korban jiwa. “Api berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar dibantu warga. Namun kerugian material tak bisa dihindari. Diantaranya atap rumah hangus dan berbagai peralatan rumah tangga sehari-hari termasuk peralatan sekolah,” terangnya. (*/junaedi)