Diskominfo-Tuntang : Bocah kecil bernama Ahmad Raditya Ramadani (7), siswa kelas satu sekolah dasar terus memegang tangan ibunya. Dia terus saja bergerak gelisah bahkan meminta untuk diantar ke kamar kecil. Maklum, Raditya telah menunggu tak kurang dari tiga jam di aula Kantor Kecamatan Tuntang, Senin (19/10/2020), Ketika namanya dipanggil untuk menerima uang santunan dari Bupati Semarang, dia tak mau maju sendiri seperti anak yatim piatu lainnya. Dia menggandeng tangan ibunya untuk menemani menerima amplop uang santunan. “Bapaknya meninggal karena sakit. Uang santunan ini menambah tabungan kami untuk biaya hidupnya,” terang Muawanah (37), sang ibu yang setia menemaninya.
Janda muda bertubuh kurus itu merasa senang dan berterima kasih atas perhatian Pemkab Semarang kepada para anak yatim piatu di luar panti. Dia berharap tetap bisa melanjutkan hidup bersama anak semata wayangnya meski dia hanya seorang ibu rumah tangga.
Bupati Semarang H Mundjirin yang menyerahkan santunan bagi anak yatim piatu di luar panti mengimbau anak-anak itu untuk terus bersemangat menjalani hidup. Menurutnya, para orang tua tunggal ataupun kerabat anak-anak yatim piatu itu harus bisa memotivasi agar mereka tidak merasa minder. “Kalian harus terus bersemangat dan jangan putus asa. Masih ada bapak atau ibu atau kerabat kalian yang akan mendampingi. Pemkab akan tetap memberikan perhatian dan membantu kalian untuk berkembang menjadi generasi penerus yang bermutu,” katanya didampingi Kabag Kesra HM Risun dan Camat Tuntang Sutrisno serta Forkompimcam.
Pada tahun ini, Pemkab Semarang menganggarkan dana santunan kepada sekitar empat ribu anak yatim piatu yang belum mendapat pengasuhan di panti. Sedangkan tahun depan, lewat Bagian Kesra, juga dianggarkan santunan yang sama. Besaran uang santunan yang diterima akan bertambah Rp100 ribu menjadi Rp350.000,oo.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.