Diskominfo-Ungaran : Bupati Semarang H Mundjirin mengimbau para calon Bupati dan Wakil Bupati Semarang yang akan bertanding dalam kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang 2020 untuk menghindari praktik kampanye hitam. Sebab menurutnya hal itu tidak menunjukkan sikap dewasa dalam berpolitik. “Hindari kampanye hitam yang membuka aib calon lawan. Lakukan pertarungan politik dengan santun dan menjaga persatuan agar pemilihan (bupati dan wakil bupati) berjalan aman dan lancar,” tegasnya di hadapan seratusan peserta yang menghadiri acara pendidikan politik bagi organisasi masyarakat,parpol dan mahasiswa di gedung PP PAUD dan Dikmas Jateng di Ungaran, Kamis (3/10) siang.
Menurut Bupati, para calon harus mampu meyakinkan para pemilih dengan mengemukakan program kerja serta visi dan misi yang akan dilaksanakan. Dia juga mengatakan para tokoh masyarakat, agama dan mahasiswa dapat menjadi panutan untuk berpartisipasi santun dalam pesta demokrasi itu. “Waspadai hoaks dan kampanye hitam yang dapat memecah belah persatuan. Pilbup adalah sarana untuk mencari pemimpin yang baik dan membawa kesejahteraan. Bukannya ajang untuk saling menjatuhkan dan merusak kerukunan antar unsur masyarakat yang telah terjalin selama ini,” katanya lagi.
Diakui oleh Bupati Mundjirin, pada pemilihan umum serentak tahun 2019 lalu partisipasi pemiilih di Kabupaten Semarang terhitung tinggi yakni sekitar 86 persen. Namun dari data itu masih ada sekitar 150 ribu pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Dia berharap para peserta kegiatan pendidikan politik ini dapat mengajak warga sekitarnya untuk menggunakan hak pilihnya saat Pilbup 2020 mendatang.
Pengamat politik dan dosen Fisipol Undip Semarang M Yuliyanto yang dihadirkan sebagai narasumber juga mengatakan hal senada. Dia juga mengajak para pemilih untuk bijaksana menyaring informasi tentang calon Bupati dan Wakil Bupati. “Para pemilih harus rasional. Mereka harus bisa menyeimbangkan antara pilihan dan keinginan serta harapan kepada para calon. Singkatnya, pilihlah yang kebaikannya lebih banyak karena pasti ada kelebihan dan kekurangannya,” ujarnya.
Kegiatan Pendidikan Politik yang digelar oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Semarang itu juga menghadirkan narasumber Ketua KPU Maskub Asyadi. Dia menjelaskan tentang keseleruhan tahapan Pilbup 2020 yang sudah dimulai sejak Oktober 2019 ini. Maskub juga mengatakan pemungutan suara Pilbup Semarang akan dilaksanakan 23 September 2020 mendatang.
Sementara itu Kepala Kantor Kesbangpol Haris Pranowo menjelaskan pihaknya menggelar acara pendidikan politik ini untuk memperkokoh komitmen unsur masyarakat menyongsong Pilbup 2020. Dia mengundang para tokoh masyarakat, perwakilan ormas, perwakilan partai politik dan mahasiswa untuk mengikuti acara ini. “Harapannya agar semua elemen masyarakat setuju dan mendukung pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang agar berjalan lancar, jujur, adil dan berintegritas serta bermartabat. Sehingga akan terpilih pemimpin daerah yang mampu membawa kemajuan daerah,” pungkasnya.(*/junaedi)
Comment here
You must be logged in to post a comment.